Sabtu, 21 Januari 2012

BAGAIMANAKAH PROFIL GURU YANG DIHARAPKAN DI ERA KESEJAGATAN?

Isna Sulastri
FKIP Uninus


1. PENGANTAR


Pendidikan merupakan jantung peradaban dan denyut nadi kemajuan suatu bangsa. Banyak ilmuwan dan pemimpin  mengakui bahwa peradaban suatu bangsa berada di tangan anak bangsanya.  Merekalah yang diharapkan akan menjadi pejuang nasib bangsa kita kelak. Oleh karenanya para pelaku pendidikan --antara lain guru-- tentu berkewajiban membangun karakter bangsa, melalui pembinaan karakter anak bangsanya. Tulisan sederhana ini dimaksudkan untuk mengajak pembaca berbagi pemikiran tentang asa dan isu seputar pendidikan serta profil guru masa depan yang didambakan bangsa kita. Ini penting karena guru merupakan ujung tombak pembangunan anak bangsa dalam rangka menyongsong “Indonesia Emas 2025”

2. PENDIDIKAN, apakah yang diharapkan darinya?
 
Agaknya  banyak pembaca yang akan menjawab pertanyaan di atas dengan mengatakan, “Kami sangat menginginkan perubahan”.  Ya ... inilah esensi pendidikan, yakni terwujudnya “perubahan”, tentu saja perubahan ke arah yang lebih baik. Apakah dunia pendidikan kita di Indonesia sudah mampu menghadirkan perubahan? Apakah pendidikan kita sudah berhasil membangun anak bangsa yang unggul dan berkarakter sehingga mereka siap bersaing dengan teman-teman sejagat di abad 21 ini?.

Bertemali dengan itu, kita tentu sudah sama-sama menyadari bahwa abad 21 ini dikenal dengan era globalisasinya, yang  ditandai dengan perkembangan sangat pesat di bidang teknologi dan informatika. Menurut profesor kita, Mulyasa (2003:v) “Dalam era globalisasi dan pasar bebas, manusia dihadapkan pada perubahan-perubahan yang tidak menentu. Ibarat nelayan di “lautan lepas” yang dapat menyesatkan, jika tidak memiliki “kompas” sebagai pedoman untuk bertindak dan mengarunginya”. Sudah siapkah kita ( baca: guru dan semua pelaku pendidikan) mengahadapi perubahan yang tidak menentu itu?

Pertanyaan-pertanyaan sebelumnya sempat mengusik hati penulis selaku guru bahasa Indonesia. Apalagi setelah mendengar dan membaca kemajuan yang diraih negara lain seperti tetangga kita Singapura. Mereka konon selalu unggul --antara lain—dalam lomba debat sedunia. Demikian pula halnya dengan Finlandia, yang dikenal unggul dalam bidang pendidikan. Hasil survei Program for International Student Assesment (PISA) 2006 mengungkapkan bahwa kemampuan membaca siswa Finlandia tertinggi di seluruh negara maju. Tidak hanya itu, PISA 2007 juga menyebutkan bahwa kemampuan membaca siswa Finlandia tergolong kelompok atas dari 60 negara yang dinilai dalam survei itu ( http://www.papantulisku.com/ 2010/11/pendidikan-di-new-zealand-adalah-yang-html ).

Kapan pendidikan Indonesia bisa seperti itu? Perlu kita ketahui bahwa survei tiga tahunan itu dilakukan oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan sudah berlangsung selama 15 tahun.  Khusus untuk anak usia dini, ternyata anak-anak Finlandia menduduki peringkat kedua dalam hal memahami bacaan. Kecuali itu Finlandia juga mampu membuat semua anak menjadi “cerdas”, termasuk anak yang berkelainan khusus sekali pun. Hebat bukan?

3. GURU BAHASA INDONESIA ABAD 21: Apakah yang seharusnya kita lakukan?

Bagaimana dengan dunia pendidikan di  Indonesia kini? Sudah mampukah dunia pendidikan kita mengukir prestasi seperti dua negara yang dicontohkan sebelumnya? Jika belum, apakah gerangan yang perlu dibenahi terutama yang terkait dengan pembelajaran bahasa Indonesia di wilayah kita masing-masing? Bertemali dengan ini, penulis mencoba mempertanyakannya melalui media ini, dengan harapan kiranya ada pembaca yang dengan ikhlas berniat untuk berbagi ide dan beradu nalar tentang hal-hal yang dipertanyakan sebelumnya. Dengan mengedepankan dan membahas problema pembelajaran bahasa Indonesia secara bersama,  --pelan tapi pasti-- insya-Allah kita mampu merancang solusi terbaik dan menghasilkan blue-prit tentang profil guru bahasa Indonesia masa depan.dalam rangka menyongsong “Indonesia Emas 2025” yang sudah sejak lama didengungkan.  Yuuuk kawan, kita urun rembuk tentang ini.

Bumi Asri Sukapura, 21 Januari 2012