Isna Sulastri
FKIP Uninus
1. PENGANTAR
Pendidikan merupakan jantung peradaban dan denyut nadi kemajuan suatu bangsa. Banyak ilmuwan dan pemimpin mengakui bahwa peradaban suatu bangsa berada di tangan anak bangsanya. Merekalah yang diharapkan akan menjadi pejuang nasib bangsa kita kelak. Oleh karenanya para pelaku pendidikan --antara lain guru-- tentu berkewajiban membangun karakter bangsa, melalui pembinaan karakter anak bangsanya. Tulisan sederhana ini dimaksudkan untuk mengajak pembaca berbagi pemikiran tentang asa dan isu seputar pendidikan serta profil guru masa depan yang didambakan bangsa kita. Ini penting karena guru merupakan ujung tombak pembangunan anak bangsa dalam rangka menyongsong “Indonesia Emas 2025”
2. PENDIDIKAN, apakah yang diharapkan darinya?
Agaknya banyak pembaca yang akan menjawab pertanyaan di atas dengan mengatakan, “Kami sangat menginginkan perubahan”. Ya ... inilah esensi pendidikan, yakni terwujudnya “perubahan”, tentu saja perubahan ke arah yang lebih baik. Apakah dunia pendidikan kita di Indonesia sudah mampu menghadirkan perubahan? Apakah pendidikan kita sudah berhasil membangun anak bangsa yang unggul dan berkarakter sehingga mereka siap bersaing dengan teman-teman sejagat di abad 21 ini?.
Bertemali dengan itu, kita tentu sudah sama-sama menyadari bahwa abad 21 ini dikenal dengan era globalisasinya, yang ditandai dengan perkembangan sangat pesat di bidang teknologi dan informatika. Menurut profesor kita, Mulyasa (2003:v) “Dalam era globalisasi dan pasar bebas, manusia dihadapkan pada perubahan-perubahan yang tidak menentu. Ibarat nelayan di “lautan lepas” yang dapat menyesatkan, jika tidak memiliki “kompas” sebagai pedoman untuk bertindak dan mengarunginya”. Sudah siapkah kita ( baca: guru dan semua pelaku pendidikan) mengahadapi perubahan yang tidak menentu itu?
Pertanyaan-pertanyaan sebelumnya sempat mengusik hati penulis selaku guru bahasa Indonesia. Apalagi setelah mendengar dan membaca kemajuan yang diraih negara lain seperti tetangga kita Singapura. Mereka konon selalu unggul --antara lain—dalam lomba debat sedunia. Demikian pula halnya dengan Finlandia, yang dikenal unggul dalam bidang pendidikan. Hasil survei Program for International Student Assesment (PISA) 2006 mengungkapkan bahwa kemampuan membaca siswa Finlandia tertinggi di seluruh negara maju. Tidak hanya itu, PISA 2007 juga menyebutkan bahwa kemampuan membaca siswa Finlandia tergolong kelompok atas dari 60 negara yang dinilai dalam survei itu ( http://www.papantulisku.com/ 2010/11/pendidikan-di-new-zealand-adalah-yang-html ).
Kapan pendidikan Indonesia bisa seperti itu? Perlu kita ketahui bahwa survei tiga tahunan itu dilakukan oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan sudah berlangsung selama 15 tahun. Khusus untuk anak usia dini, ternyata anak-anak Finlandia menduduki peringkat kedua dalam hal memahami bacaan. Kecuali itu Finlandia juga mampu membuat semua anak menjadi “cerdas”, termasuk anak yang berkelainan khusus sekali pun. Hebat bukan?
3. GURU BAHASA INDONESIA ABAD 21: Apakah yang seharusnya kita lakukan?
Bagaimana dengan dunia pendidikan di Indonesia kini? Sudah mampukah dunia pendidikan kita mengukir prestasi seperti dua negara yang dicontohkan sebelumnya? Jika belum, apakah gerangan yang perlu dibenahi terutama yang terkait dengan pembelajaran bahasa Indonesia di wilayah kita masing-masing? Bertemali dengan ini, penulis mencoba mempertanyakannya melalui media ini, dengan harapan kiranya ada pembaca yang dengan ikhlas berniat untuk berbagi ide dan beradu nalar tentang hal-hal yang dipertanyakan sebelumnya. Dengan mengedepankan dan membahas problema pembelajaran bahasa Indonesia secara bersama, --pelan tapi pasti-- insya-Allah kita mampu merancang solusi terbaik dan menghasilkan blue-prit tentang profil guru bahasa Indonesia masa depan.dalam rangka menyongsong “Indonesia Emas 2025” yang sudah sejak lama didengungkan. Yuuuk kawan, kita urun rembuk tentang ini.
Bumi Asri Sukapura, 21 Januari 2012
Selamat datang di "Rumah Kedua Kita". Blog ini dibuat sebagai wujud pelayanan kepada mahasiswa Prodi PBS. Indonesia, FKIP Uninus. Tujuan utamanya agar mahasiswa rajin membaca dan menulis serta berani mempublikasikannya, minimal melalui blog mereka. Upaya ini diniati sebagai jembatan menuju implementasi Surat Edaran Dirjen Dikti No. 152/E/ T/2012 yang mewajibkan mahasiswa menulis di jurnal ilmiah. Mari membaca, setelah itu menulislah! Insya-Allah bermanfaat. Blog ini juga terbuka untuk umum.
Sabtu, 21 Januari 2012
BAGAIMANAKAH PROFIL GURU YANG DIHARAPKAN DI ERA KESEJAGATAN?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menanggapi tulisan di atas saya mengutip sebuah tulisan dari http://makalahkumakalahmu.net/2011/11/12/peran-guru-dalam-mencerdaskan-bangsa/
BalasHapus"Keterpaduan antara peran guru dan kompetensi yang harus dimiliki seorang guru yang tentunya harus diutamakan. Peran guru sebagai ujung tombak pendidikan mesti secara sadar mensinergiskan antara peran dan kompetensi tersebut, yang tentunya hal ini akan berdampak langsung dalam mencerdaskan bangsa."
Menurut para ahli pendidikan, bahwa hakikat pendidikan adalah guru dan murid. Keduanya tidak bisa dihilangkan peranannya ketika kita berbicara tentang pendidikan.
Untuk itu agar terciptanya prestasi dalam dunia pendidikan di Indonesia seperti halnya kedua negara yang telah diceritakan di atas maka erat kaitannya antara guru dan murid, karena kedua aspek itu tidak dapat bekerja sendiri. Guru tidak dapat menjalankan tugasnya yaitu mengajar apabila tidak ada murid yang mau mendengarkan ilmu yang akan disampaikan oleh gurunya, begitu juga sebaliknya.
Maka disinilah guru berperan penting untuk membuat murid itu cerdas, aktif, kreatif dan inovatif, guru harus bisa menjadi teladan bagi anak didiknya karena guru di mata masyarakat itu sangatlah mulia dan sempurna, masyarakat menganggap guru itu selalu benar dan tidak pernah membuat kesalahan, padahal sebenarnya guru juga manusia biasa yang jauh dari kata sempurna. Namun karena pandangan itu sudah kian melekat di mata masyarakat maka kita selaku calon guru bahasa Indonesia harus menjadi contoh bagi anak didiknya, ini sesuai dengan pepatah "Guru kencing berdiri murid kencing berlari"
Kita selaku calon guru bahasa Indonesia mulai dari sekarang berusaha belajar untuk menjadi guru teladan yang di kemudian hari akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang cerdas dan berahklak mulia di mata dunia serta mengukir prestasi yang membanggakan dalam bidang pendidikan.
Ayo kita bersama-sama membawa bangsa Indonesia ke gerbang prestasi dan menjadi negara yang cerdas di mata dunia.
Terima kasih Nurul untuk kunjungan pertama ini. Ibu setuju dengan pendapat Anda yang mengatakan bahwa, "guru berperan penting untuk membuat murid cerdas, aktif, kreatif dan inovatif". Untuk ini selayaknya guru memang harus jadi teladan bagi murid-muridnya.
HapusMari kita berpacu untuk menghadirkan diri sebagai teladan, terutama di bidang tulis-menulis. Bersemangat!!!
AIDA ANWARIYATUL FUADAH
BalasHapusidealnya Guru adalah seorang yang mempunyai ilmu pengetahuan atau keahlian khusus yang mampu mengajar dan mendidik serta mengarahkan peserta didik agar mampu memahami dan dapat menerapkan kembali apa yang telah diajarkan kepada anak didik. Seharusnya guru yang baik yaitu guru yang berkarakter dan profesional. berkarakter adalah mempunyai sifat atau watak yang baik dan patut ditiru oleh peserta didik. Profesional maksudnya mempunyai keahlian dalam bidangnya (http://www.google.com/preferences?hl=en )
sejalan dengan itu, hemat saya guru di masa mendatang hendaknya bisa lebih menguasai teknologi. karna di zaman globalisasi ini teknologi sangat berkembang pesat. sehingga dituntut kepada setiap guru untuk dapat memanfaatkanya semaksimal mungkin. Dan tak kalah penting harus mempunyai aura akademis.
Wah hebat sekali. Menurut Aida setiap guru seharusnya:
Hapus• memiliki keahlian khusus (profesional);
• mampu mengajar dan mendidik;
• mengarahkan siswa agar mengimplementasikan teori;
• berkarakter;
• menguasai teknologi;
• mempunyai aura akademis.
Yuuuk kita menghadirkan diri sebagai guru bahasa Indonesia yang memiliki ciri-ciri di atas.
Siapa yang tertantang mengembangkan butir-butir di atas menjadi sebuah artikel ilmiah? Cobalah. Bersemangat!!!
ASEP GUNAWAN
BalasHapuskita patut bangga masih ada guru yang berjuang demi majunya pendidikan Indonesia (lewat penyediaan artikel berkualitas di blognya) ditengah curat marutnya politik negeri ini sehingga nasib para guru terbengkalai, atau sama dengan tidak terjamah oleh pemerintah.
inilah bukti tidak suksesnya pemerataan pendidikan di Indonesia. Dimana-mana masih terjadi ketimpangan, apalagi kalo persoalannya sudah menyangkut teknologi. Gerakan Internet untuk desa dari pemerintah masih belum ada sosialisasi.
Kalau masalah tanya soal peran siapa yang harus di libatkan, tentunya peran pemerintah daerah, seperti kepala desa dan kecamatan. Dan ketika bicara soal desa, masalahnya lebih kompleks lagi. Karena rata-rata mayoritas kepala desa sekarang tidak tahu apa itu teknologi.
Ini terbukti di kampung saya sendiri rata-rata kepala desanya hanya mengenal teknologi hp saja.
Bung Asep yang terpelajar;
HapusTerima kasih atas apresiasi Anda. Ini hanyalah salah satu sumbangsih Ibu di dunia pendidikan. Tujuan utama pembuatan blog ini adalah untuk mengajak mahasiswa berani menulis, apa pun bentuknya. Yang paling diharapkan tentulah berupa artikel ilmiah . Ini dilakukan dalam rangka menyongsong implementasi surat edaran Dirjen Dikti yang mewajibkan mahasiswa (calon sarjana lulusan) untuk menulis di jurnal ilmiah ((http: //dikti.go.id/attachments/ article/2670/Surat%20 Publikasi%20Karya%20 Ilmiah.pdf). Jika Anda melihatnya sebagai upaya yang positif, ya ... alhamdulillahi rabbil alamin.
Selain blog ini Ibu juga menyediakan blog lainnya untuk komunitas yang berbeda. Anda dapat melihatnya pada http://isna-sulastri2012.blogspot.com/. Senang sekali jika Anda juga bergabung di sini. Selamat dan sampai jumpa lagi!
Menurut konsep saya, pendidikan akhlak yang wajib di tekankan kepada guru dan para calon guru. Apalagi di era globalisasi saat ini, lihatlah tayangan di media cetak maupun elektronik, banyak yang memberitakan tentang kekerasan dan kebrutalan anak sekolah, dan juga kekerasan serta perbuatan senonoh seorang pendidik atau guru kepada muridnya. Sungguh sangat ironis bagi kita sebagai calon guru dengan melihat dan mendengar hal itu.
BalasHapusGuru adalah suri tauladan bagi murid serta masyarakat , maka peran yang paling utama adalah akhlak. Di era globalisasi sekarang ini kemajuan IT sangat pesat, oleh sebab itu seorang guru di wajibkan bisa mengikuti perkembangan zaman khususnya IT. Sehingga bisa mengakses perkembangan pendidkan serta lebih cepat dalam memberikan informasi dan mampu memberikan pengarahan tentang penggunaan IT dengan akhlak kepada muridnya supaya tidak di salah gunakan. Menjadi guru profesional serta memiliki akhlakul karimah adalah guru yang sangat di butuhkan di abad 21 ini.
Hai Anonim. Apa kabar? Ibu sangat setuju dengan pandangan Anda pada kalimat terakhir yang berbunyi, “Menjadi guru profesional serta memiliki akhlakul karimah adalah guru yang sangat dibutuhkan di abad 21 ini.”. Senang sekali jika Anda berkenan menulis artikel ilmiah terkait pandangan ini untuk kemudian dimuat dalam blog ini.
HapusPandangan Anda itu mengingatkan Ibu pada judul buku seorang pakar komunikasi, Prof. Dr. Jalaluddin Rachmat berjudul "Dahulukan Akhlak". Tentunya buku ini sangat layak digunakan sebagai salah satu sumber bahan untuk tulisan Anda itu. Cobalah. Bersemangat ya!!!
Heheee, Ibu senang sekali jika Anda tidak “bersembunyi”, biar komunikasi kita lebih akrab. Setuju??? Sampai jumpa lagi.
Menurut para ahli pendidikan bahwa hakikat pendidikan adalah guru dan murid. Keduanya tidak bisa dipisahkan, selain itu itu kurikulum pendidikan juga sangat memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan tentunnya dibantu dengan metode, media, sarana dan prasarana yang memadai.
BalasHapusSeorang guru bukan hanya bertugas mentransfer ilmu, tetapi seorang guru juga bertugas untuk mendidik, melatih, mengarahkan peserta didiknya agar terjadi perubahan perilaku pada diri siswa tersebut. Guru (digugu dan di tiru), maka dari itu seorang guru harus memiliki karakter dan kepribadian yang baik, memiliki sikap yang professional dan berwawasan luas.
Menurut saya guru dimasa yang akan datang hendaknya seorang guru mampu menguasai teknologi dan dapat mengaplikasikannya ke dalam dunia pendidikan. Tapi yang terpenting adalah keseimbangan antara IPTEK dan IMTAK agar tidak terjadi ketimpangan. lilis patimah
Guru adalah salah satu Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat dibutuhkan dalam suatu lembaga pendidikan. Untuk itu fungsi guru bukan hanya sekadar mengajar tetapi juga berfungsi untuk memfasilitasi ilmu pengetahuan dari sumber belajar kepada peserta didiknya.
BalasHapusGuru yang ikhlas memberikan ilmu yang dimiliki pada muridnya tentu akan memberikan keberkahan tak hanya pada guru itu sendiri,tetapi juga akan berimbas pada peserta didik untuk menerima ilmu yang diberikan oleh gurunya.
Menurut saya yang sangat terpenting adalah kualitas seorang guru. Karena jika si guru baik maka peserta didik otomatis akan mencontoh sikap-sikap baik dari gurunya. Sebaliknya jika sang guru berkelakuan buruk ia malah akan dibenci oleh peserta didiknya. Guru yang baik adalah guru yang sukses memberikan nilai keteladanan kepada para peserta didiknya dalam segala aspek.
Seorang guru jangan hanya mendidik dengan kata-kata tetapi yang lebih utama adalah sikap dari seorang guru,tutur kata dan bahasa yang penuh dengan kelembutan dan kebijaksanaan. Dan dalam kata lain " Lebih baik disegani dari pada ditakuti".
TARI SUKO LESTARI
BalasHapusMenurut saya Guru sangat berperan penting dalam kehidupan peendidikan, disisi lain Guru adalah seseorang yang memiliki pengetahuan atau kelebihan dalam bidang-bidang tertentu. Diwajibkan bagi seorang Guru mengajar peserta didiknya yang bertujuan agar peserta didik tersebut dapat memahami dan menerapkan kembali apa yang telah diberikan kepada guru kepada anak didiknya kelak. Seorang guru harus bersifat profesional terhadap bidang keahlian yang ia miliki sehingga dapat ditiru oleh peserta didiknya.
Sehubungan dengan kemajuan zaman ditahun yang akan datang, ada kemungkinan dalam dunia pendidikan tegnologi ikut serta dalam proses balajar mengajar, hendaklah kita sebagai calon guru dari sekarang mulai mempelajari tegnologi sebagai acuan/media belajar peserta didik dimasa yang akan datang. Terimakasih. . .
Guru adalah seorang pahlawan yang sangat berperan penting mencerdaskan, mendidik,dan menjadikan anak didiknya menjadi insan yang berguna bermanfaat bagi bangsa dan negara, itu yang selalu di harapkan bagi semua guru.Sebelum mencapai tujuan itu guru haruslah bisa menjadi sosok yang sangat profesional untuk menjadi contoh yang pertama yang di ikuti siswanya,guru harus mempunyai standar kompetensi dalam mendidik siswanya sehingga memudahkan mencapai tujuan pendidikan yang di harapkan.Pada abad 21 ini seorang guru harus bisa mendidik siswa menjadi seorang yang berkarakter dan dapat membekali siswanya bersaing secara sehat, berfikir positif dan membekali keterampilan yang dapat memajukan pendidikan dengan menggali potensi yang dimiliki siswa. Mudah-mudahan semua harapan kita dapat tercapai, terima kasih. Saidah Kamilah (mila)
BalasHapusGuru adalah orang yang bisa mengajar murid-muridnya. Guru adalah sosok yang bisa mengarahkan pendidikan bagi para murid yang dididiknya. Guru adalah pendidik, pengajar, dan fasilitator bagi para muridnya. Oleh karenanya, sosok guru menjadi sangat urgen dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor keberhasilan pendidikan juga ditentukan oleh guru.Gurunya manusia adalah guru yang punya keikhlasan dalam mengajar dan belajar. Guru yang punya keyakinan bahwa target pekerjaannya adalah membuat para siswa berhasil memahami materi-materi yang diajarkan.Guru yang baik yaitu guru yang memiliki karakter yang mulia, budi pekerti, moral, dan etika yang luhur, serta memiliki kompetensi yang berkualitas.Guru yang ikhlas akan berintrospeksi apabila ada siswa yang tidak memahami materi ajar. Guru yang berusaha meluangkan waktu untuk belajar sebab mereka sadar, profesi guru tidak boleh berhenti untuk belajar.http://oase.kompas.com/read/2011/11/04/14563555/Menjadi.Guru.Ideal.
BalasHapusMaka dari itu kita sebagai calon pendidik harus mulai membenahi diri menjadi pribadi yang lebih baik agar kelak kita menjadi seorang guru dapat menjadi contoh dan panutan yang baik bagi anak didik. Serta guru saat ini haruslah senantiasa up-to-date terhadap perkembangan ilmu pedagogi.
(Risma.Anriani)
Menurut saya, peranan guru sebagai pendidik bagi membentuk generasi yang bermoral pada masa sekarang dan masa akan datang adalah sangat penting. Di mana guru bukan saja menyampaikan ilmu tetapi membentuk insan yang berketrampilan dari segi intelek, rohani, emosi, jasmani dan spiritual. Guru yang memainkan peranan yang berkaitan dengan memberi bantuan dan semangat, memerhati dan membentuk sahsiah yang murni dan mendisiplinkan pelajar-pelajar supaya patuh terhadap peraturan-peraturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat.
BalasHapusGuru Pendidikan Moral mempunyai tanggungjawab yang penting. Selain daripada perlu menyampaikan pelajarannya dengan berkesan beliau perlu menjadi contoh kepada pelajarnya. Guru Pendidikan Moral bukan sahaja mengajarkan nilai-nilai moral kepada murid-murid tetapi harus menghayati serta mengamalkannya.
Guru haruslah bersedia untuk mengajar Pendidikan Moral dengan mengambil kira pengetahuan dan pembelajaran moral yang sedia ada. Guru dikehendaki memperkembangkan pengetahuan moral murid-murid dan membimbing mereka semasa pengajaran Pendidikan Moral dilaksanakan. Pendidikan Moral di sekolah digunakan untuk memperkembangkan pengetahuan moral kanak-kanak ke arah mencapai matlamat kurikulum untuk melahirkan individu yang bermoral tinggi.
Guru pula bersedia bekerja atau melayani siswa yang lambat bukan Menolak atau melayani siswa yang memerlukan bantuan.
Bersikap relistik terhadap siswa bukan Hubungan dengan siswa bersifat subyektif dan emosional.
Suka melakukan hubungan antar pribadi dengan siswa bukan tidak adanya gerak antar siswa dengan guru.
Menganggap siswa sebagai pribadi yang sedang belajar bukan Menganggap siswa sebagai beban atau musuh.
Yeni fitriani
BalasHapus1. Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
7. Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
(http://forum.thinking-art.co.id/forum.php)
LINA HERDIANTI
BalasHapusguru merupakan ujung tombak dari keberhasilan pendidikan. Guru harus bisa menciptakan metode dan teknik yang tepat agar mempermudah siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan mereka bisa lebih nyaman dalam melakukan interaksi di dalamnya sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.http://psb-psma.org/content/blog/4127-kehadiran-guru-idola-yang-profesional-sangat-diharapkan-oleh-anak-didik.
menurut saya guru yang diharapka di era yang akan datang, hendaknya mempunyai karakter, kemampuan di bidang IT dan memberikan pengajaran yang di kemas secara menarik agar para siswa mampu merespon dengan baik. Jadilah guru yang di idolakan oleh para siswa, dalam artian bukan mengidolakan seperti halnya kepada artis tetapi kita sebagai guru di nanti oleh para siswa dalam mengajar, tentu saja hal ini disebabkan oleh cara mengajar kita yang menarik sehingga para siswa rindu akan pelajaran yang kita ajar. selain itu jadilah guru yang profesional, salah satunya dengan Selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anak dalam proses pengajaran.
Guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
BalasHapusTerkait tulisan itu, saya mengambil kutipan dari http://bimbelsinau.wordpress.com/2011/04/10/guru-masa-depan/ mengenai ciri-ciri guru masa depan yang diidamkan oleh banyak pihak. Ciri-ciri tersebut adalah:
1.Planner, artinya guru memiliki program kerja pribadi yang jelas.
2.Inovator, artinya memiliki kemauan untuk melakukan pembaharuan dan pembaharuan dimaksud berkenaan dengan pola pembelajaran, termasuk di dalamnya metode mengajar, media pembelajaran, system dan alat evaluasi
3.Motivator, artinya guru masa depan mampu memiliki motivasi untuk terus belajar dan belajar, dan tentunya juga akan memberikan motivasi kepada anak didik untuk belajar dan terus belajar sebagaimana dicontohkan oleh gurunya
4.Capable personal, maksudnya guru diharapkan memiliki pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan serta sikap yang lebih mantap dan memadai sehinga mampu mengola proses pembelajaran secara efektif
5.Developer, artinya guru mau untuk terus mengembangkan diri, dan tentunya mau pula menularkan kemampuan dan keterampilan kepada anak didiknya dan untuk semua orang. Guru masa depan haus akan menimba ketrampilan, dan bersikap peka terhadap perkembangan IPTEK, misalnya mampu dan terampil mendayagunakan computer, internet, dan berbagai model pembelajaran multi media.
Kita sebagai calon guru Bahasa Indonesia di masa yang akan datang, hendaknya kita berusaha untuk menjadi guru yang diidamkan oleh banyak pihak tersebut.
Menurut pendapat saya menjadi guru Bahasa Indonesia diabad 21 yang pertama guru harus menguasai bahan dan mampu memberikan materi dengan baik. Menjadi guru itu bukan hanya berbekal ilmu atau materi saja namun harus dapat menyampaikan materi sesuai dengan materi yang ada. Dengan berbekal ilmu guru pasti akan dapat menguasai kelas atau siswa.
BalasHapusKedua guru itu akan dituntut untuk mengetahui teknologi yang semakin cepat bergerak. Untuk mengantisipasi hal tersebut kita sebagi guru harus dapat lebih cepat atau lebih maju dari peserta didik. Sebagai guru kita harus senantiasa mengikuti teknologi-teknologi yang berjalan.
Kurikulum yang adapun berpengaruh dalam peran guru. Didalamnya terdapat rencana yang dibuat oleh pemerintah untuk pendidikan. Adanya kurikulum tersebut guru harus mengikuti rencana yang telah ada. Agar apa yang menjadi kewajiban guru dapat terwujud sesuai kuirikulum dari pemerintah.
HERLYN MELINDA
BalasHapusKedudukan guru sangatlah tinggi, maka tidak heran banyak sekali yang memuliakan guru. karena guru selalu terkait dengan ilmu (pengetahuan), sedangkan ilmu pengetahuan itu harus di dapat dari belajar dan mengajar, yang belajar adalah calon guru sedangkan yang mengajar adalah guru. perkembangan pengetahuan tidak mungkin terjadi tanpa adanya orang yang belajar dan mengajar, dan tidak mungkin pula terjadi belajar dan mengajar tanpa adanya guru. kemudian pandangan bahwa ilmu pengetahuan itu semuanya bersumber pada Allah SWT. (http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/02/makalah-peranan-guru-dalam-pendidikan.html)
Jadi, salah satu tujuan pendidikan di Indonesia akan tercapai, jika Guru memiliki tingkat keprofesionalan yang tinggi dalam bekerja, menjaga diri untuk tetap pada tingkat derajat (kemuliaan) kemanusiaannya, sekaligus memperoleh kesejahteraan utuh dari profesi yang ditekuninya itu. tentunya pemerintah harus ikut berperan.
Shinta dewi ps
BalasHapusMenurut saya guru adalah kehadiran guru dalam proses belajar mengajar masih tetap memegang peranan penting. tugas dan tanggung jawab guru masalah utama dalam pekerjaan profesi adalah implikasi dan konswekuensi jabatan tersebut terhadap tugas dan tanggung jawabnya, jadi guru sangat berperan penting bagi anak bangsa.
lutfiani rizki nur arief
BalasHapuskehadiran guru dalam proses belajar mengajar atau pengajaran masih tetap memegang peran penting. peranan guru dalam proses pengajaran belum dapat di gantikan oleh mesin, radio, tape recorder ataupun oleh komputer yang paling modern sekalipun. masih terlalu banyak unsur-unsur manusiawi seperti sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan dan lain-lain yang di harapkan merupakan hasil dari proses pengajaran.
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Salah satu jendela melihat dunia bagi anak-anak selain peran orang tua, fasilitas modern seperti televisi, internet dan lainnya seperti halnya guru. Tugas seorang pegawai jasa (guru) adalah mengarahkan anak didiknya ke arah kedewasaan melalui beberapa proses tertentu.
BalasHapusDalam hal ini, guru bagaikan seorang ahli mekanika yang bekerja di dalam bengkel kendaraan. Setiap harinya diberi amanat untuk menstabilkan masa depan anak didik, sehingga rasa tanggung jawab guru yang dibantu dengan tanggung jawab pengelola sekolah harus bisa melayani pelanggan dengan baik, yakni dalam rangka menjalankan amanat sebagai seorang pendidik yang propesional (http://www.hi-techmall.org/ckids/blog/menjadi-guru-idea)
Menurut saya guru adalah sosok yang menjadi panutan untuk peserta didik supaya dapat mengenal semua pengetahuan dan selalu memberikan keteladanan. Tak lain guru bukan untuk di takuti tetapi untuk di segani.
Ilmu yang di berikan Seperti halnya air Semakin diambil semakin jernih airnya. Mengalir bening dan menghilangkan rasa dahaga bagi siapa saja yang meminumnya.
Guru ideal adalah guru yang mengusai ilmunya dengan baik. Mampu menjelaskan dengan baik apa yang diajarkannya. Disukai oleh peserta didiknya karena cara mengajarnya yang enak didengar dan mudah dipahami.
Nuryamah
BalasHapusGuru di abad 21 harus meningkatkan Orientasi pendidikan Tidak lagi hanya ke masa lampau atau masa kini, tetapi lebih terfokus ke masa depan karena individu masa depan akan menghadapi perubahan yang lebih cepat lagi daripada sekarang. Oleh karena itu, sasaran utama pendidikan haruslah diletakkan pada peningkatan cope-ability (kemampuan menanggulangi) setiap individu yang dibarengi dengan peningkatan kecepatan dan efisiensi dalam adaptasinya terhadap perubahan yang terjadi secara terus menerus sebagaimana yang diisyaratkan oleh Toffler (1992). Artinya, agar mampu bertahan hidup (survive), setiap orang harus secara cepat dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi Sehubungan dengan perubahan orientasi pendidikan yang berfokus ke masa depan, struktur persekolahan juga perlu dipertanyakan kembali Dengan demikian, fokus kegiatan pembelajaran adalah siswa, bukan guru. Oleh sebab itu sebaiknya guru harus senantiasa berfokus pada bahasa.
Pada abad 21, perubahan yang sangat pesat akan terjadi. Baik dari segi politik, sosial serta budaya. Tidak menuntut kemungkinan, perubahan pun akan terjadi di dunia pendidikan. Terutama dalam pembelajaran bahasa di tingkat sekolah formal, yang menuntut guru bahasa harus memiliki sebuah ciri khas atau karakteristik.
BalasHapusJadi bagaimana seharusnya prifil guru bahasa di abad 21?
Di abad 21, sebaiknya guru bahasa harus menguasai :
1.Menguasai ke empat keterampilan berbahasa. Yang bertujuan untuk study akhir pengajaran berbahasa di sekolah. Mengapa demikian? Karena siswa yang kita ajar, harus terampil berbahasa seperti: terampil menyimak, berbicara, membaca serta menulis. (Menurut Ramlan: Pragmatik)
2.Guru bahasa harus menguasai aneka prinsip bahasa karena dengan itu guru telah mempunyai modal dalam melaksanakan tugas sehari-harinya sebagai pengajar.
(Menurut Ramlan : Pragmatik )
3.Guru bahasa harus memahami hakikat bahasa dan fungsi bahasa. Karena kedua pengetahuan tersebut bersifat mutlak dimiliki guru yang bertujuan sebagai pedoman untuk menghadapi anak-anak di kelas. (Menurut Ramlan: Pragmatik )
4.Guru bahasa harus menguasai IT. Karena perkembangan sangat pesat akan terjadi di ilmu teknologi. Jangan sampai seorang guru khususnya guru bahasa minim terhadap IT.
Untuk mengantisipasi kecenderungan dan orientasi pendidikan seperti diuraikan di blog , seorang guru seyogyanya memenuhi berbagai persyaratan, dengan asumsi bahwa pendidikan pada abad 21 masih akan berlangsung di sekolah. Hal ini perlu ditegaskan karena bertitik tolak dari kecenderungan masa depan yang diuraikan oleh Toffler, sekolah sebagai tempat pendidikan masih dipertanyakan. Dengan demikian, dalam renungan ini, uraian tentang profil guru masa depan masih dilandasi oleh asumsi bahwa sekolah masih merupakan salah satu pusat berlangsungnya pendidikan. Sehubungan dengan itu, sosok atau profil guru abad 21 kurang lebih dapat digambarkan sebagai berkut.
BalasHapusSecara umum, sebagaimana diungkapkan oleh Tilaar (1995), pada masa Pembangunan Jangka Panjang (PJP) II, masyarakat tidak dapat lagi menerima guru yang tidak profesional. Hal ini sesuai dengan rekomendasi Unesco, yang ditekankan pada tiga tuntutan yaitu: (1) guru harus dianggap sebagai pekerja profesional yang memberi layanan kepada masyarakat, (2) guru dipersyaratkan menguasai ilmu dan keterampilan spesialis, serta (3) ilmu dan keterampilan tersebut diperoleh dari pendidikan yang mendalam dan berkelanjutan (Tilaar, 1995). Di sisi lain, tugas-tugas guru yang bersifat profesional harus ditunjang oleh sistem penghargaan yang membetahkan, sehingga guru mampu memfokuskan diri pada peningkatan kualitas layanan yang diberikan. Hal ini sejalan dengan kriteria pekerjaan profesional yang menyebutkan bahwa guru berhak mendapat imbalan yang layak. Imbalan yang layak bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dalam bentuk penghargaan/rasa segan/hormat masyarakat terhadap guru. Jika penghargaan/imbalan ini masih terabaikan, citra guru profesional tidak akan muncul, yang ada adalah guru siluman- pahlawan tanpa tanda jasa, yang tidak diperhitungkan oleh masyarakat.
Guru di abad 21 dan mampu menjadi fasilitator bagi siswa-siswinya menghadapi tantangan jaman
BalasHapus1.Guru memiliki antusiasme, rasa kasih sayang dan kemampuan berpikir merdeka dan mandiri.
2.Menguasai teknologi, bukan untuk menjadi guru yang ahli komputer, tetapi guru perlu mengetahui dan mempelajari IT.
3.Guru-guru yang hebat juga manusia biasa, kadang mereka telat datang ke sekolah dan melakukan kerja lembur jika pekerjaan menumpuk.
4.Kesediaan dan kemauan untuk berkolaborasi dan mengatakan dirinya orang yang tidak tahu segala.
5.Bersedia menjadi contoh pembelajar seumur hidup dengan bersedia untuk mengakui bahwa dirinya ‘tidak tahu segalanya’.
6.Pendidikan diperlukan untuk membekali anak-anak untuk hidup di masa depan. Jika kita amati dunia dewasa ini, di mana kerja tim dan berkolaborasi adalah penting.
7.Mau belajar untuk berkomunikasi secara efektif dengan siswa.
8.Berusaha untuk menjadi guru yang fleksibel dalam hubungan pribadi dengan siswa, tetapi kaku pada tugas dan standar yang terbaik untuk siswa.
9.Mau belajar kepada siswa. Guru yang siap menhadapi abad 21 bahkan menjadikan siswanya yang lebih tahu kepada satu hal sebagai mentornya. (http://gurukreatif.wordpress.com/2009/12/07/workshop-pembelajaran-abad-21-bagi-guru-yang-akan-berangkat-ke-jepang-bersama-lembaga-bina-antarbudaya/)
Lisna Nursaadah
BalasHapusSalah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki guru pada abad 21 ini adalah kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar. Kemampuan ini membekali guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengajar. Belajar dan mengajar terjadi pada saat berlangsungnya interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pengajaran. Sebagai proses, belajar dan mengajar memerlukan perencanaan yang seksama, yakni mengkoordinasikan unsur-unsur tujuan, bahan pengajaran kegiatan belajar-mengajar.
Selain itu seorang guru harus mampu menguasai kurikulum, artinya guru harus mempelajari kurikulum. Guru harus menguasai tujuan kurikulum, isi program (pokok bahasan) sub pokok bahasan yang harus di berikan kepada siswa, pada kelas dan semester mana pokok bahasan itu di berikan (GBPP).Guru juga harus bisa menguasai isi dari setiap pokok bahasan atau sub pokok bahasan dengan cara mempelajari buku pelajaran. Selain itu guru harus mampu menterjemahkan dan menjabarkan GBPP tersebut menjadi suatu program yang lebih oprasional sehingga ia siap mentransformasikannya kepada siswa.
Sudjana Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1989.
menurut makki hasan Guru adalah pelaku perubahan. Gagasan ini menjadikan guru harus peka dan tanggap terhadap berbagai perubahan, pembaharuan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sejalan dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman. Di sinilah tugas guru semestinya harus senantiasa mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas pendidikannya hingga apa yang diberikan kepada peserta didiknya tidak lagi terkesan ketinggalan zaman. Bahkan tidak sesederhana itu saja, ciri guru ideal di era globalisasi seperti saat ini perlu tampil sebagai pendidik, pengajar, pelatih, inovator dan dinamisator secara sekaligus dan integral dalam mencerdaskan anak didiknya.
BalasHapusSalah satu indikator utama unggul tidaknya sebuah sekolah adalah ditentukan dari faktor mutu guru. Guru dituntut memiliki profesionalisme di bidangnya. Artinya guru tidak hanya harus memiliki pengertahuan yang luas tentang bidang yang ajarnya, namun seluruh komponen yang berkaitan dengan pendidikan harus ada pada diri para guru itu sendiri. Hal itu pula didasarkan atas asumsi bahwa persoalan peningkatan mutu pendidikan tentu bertolak pada karakter seorang pendidik. Oleh sebab itu, semakin banyak guru yang berkualitas di suatu sekolah, tentu akan semakin berkualitas pulalah sekolah tersebut.
Sosok guru merupakan hal paling utama bagi keberhasilan suatu sistem pendidikan. Di tengah kemajuan zaman dan tantangan yang semakin pesat, idealnya guru harus terus belajar, kreatif mengembangkan diri dan terus menyesuaikan pengetahuan dan cara mengajarnya dengan penemuan-penemuan kontemporer. Namun, realitas yang ada pada umumnya guru sulit untuk selalu semangat mengembangan kepribadiannya. Bahkan sekedar untuk mengikuti berbagai macam kursus, seminar, pelatihan dan kegiatan semacamnya.
Secara utuh buku “Pendidik Karakter di Zaman Keblinger (Mengembangkan Visi Guru sebagai Pelaku Perubahan dan Pendidik Karakter)” ini menjabarkan bagaimana semestinya menjadi bagian hakiki sebagai seorang guru garda terdepan dalam arus perubahan. Mengeksplorasi lebih mendalam bagaimana para guru dapat memahami hakikat perubahan itu sendiri. Pendidik yang mampu mengembangkan sebuah strategi untuk memulai, menerapkan dan melestarikan perubahan dalam dunia pendidikan dan masyarakat secara umum.
Guru merupakan salah satu profesi dari sekian banyak profesi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Semakin maju suatu suku atau bangsa semakin banyak profesi yang berkembang, karena profesi lahir dari hasil perkembangan pemikiran masyarakat.
BalasHapusProfesi guru salah satu profesi yang agak berbeda dengan profesi lainnya. Guru tidak hanya dituntuk dapat menguasai satu bidang ilmu tertentu, tetapi lebih dari itu, yaitu guru harus mampu mentransper atau mengajarkannya kepada peserta didik dalam tingkatan tertentu, sesuai tuntutan kurikulum (SK, Standar Kompetensi dan KD, Kompetensi Dasar).
Kurikulum pendidikan nasional dirancang dan disusun oleh para pemikir di bidang pendidikan yang disesuaikan dengan falsafah negara Republik Indonesia, sehingga tercapai tujuan pendidikan nasional, yaitu menciptakan manusia seutuhnya dan diharapkan dapat ikut mengakses zaman era globalisasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, apa beberapa komponen yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional, sehingga guru dapat menjadi panutan, contoh, teladan, baik di depan kelas maupun di tengah-tengah masyarakat.
IDA WIDIASTUTI
BalasHapusMenurut pandangan saya, guru merupakan seseorang yang ditugaskan sebagai pengajar sekaligus pendidik yang harus menampilkan pribadinya sebagai ilmuan.
jadi hemat saya, sebagai calon guru profesional yang akan datang di abad 21, sebaiknya guru bahasa dan calon guru bahasa harus mempersiapkan diri dari sekarang agar mampu menguasai kompetensi yang akan kita ajarkan kepada anak baik dari segi bahasa, sastra, maupun kebahasaannya.Di samping itu juga di dalam pembelajaran, seorang guru harus mampu terampil menciptakan pembelajaran yang berpusat pada anak sebagai fasilitator, motivator, inovator agar terjadi suatu proses pembelajaran sesuai dengan tujuan. kemudian seorang guru harus bisa mengkolaborasikan dalam brbagai model pembelajaran agar siswa-siswanya bisa belajar aktif dalam mengikuti setiap proses pembelajaran.
DIPTA MEDINI
BalasHapusDalam blog sahabat guru Inonesia terdapat 7 kebiasaan sukses yang dapat dikembangkan guru, di antaranya:
1. Menjadi Pembelajar Sejati
Guru memandang sekolah sebagai tempat belajar untuk menjadi lebih profesional, sekaligus mengembangkan kemampuannya menjadi lebih baik.
2. Menjadi Sales Konten Materi Pelajaran
Guru harus mampu memenangkan ‘hati’ siswanya. Guru harus mampu menjelaskan apa manfaat sekolah bagi siswa, apa manfaat belajar bagi masa depan mereka kelak. Guru harus mampu menjual ‘manfaat’ mempelajari konten materi pelajaran dengan antusias, menghadirkan suasana kontekstual antara materi pelajaran dan dunia anak.
3. Menggunakan Beragam Gaya Mengajar
Tidak ada satu pun gaya mengajar yang paling baik. Memilih dan menggunakan gaya mengajar yang tepat sesuai kebutuhan dalam pembelajaran adalah tindakan bijak yang harus dilakukan.
4. Membangun Relasi dengan Orang Tua Siswa
Dalam kajiannya, Veenman (1984), mengklasifikasi 5 masalah utama yang dihadapi guru baru dalam melakukan kinerjanya, yaitu: (1) Classroom Discipline, (2) Motivating Students, (3) Dealing with Individual Differences, (4) Assessing Students’ Work, (5) Relations with Parents.
Membangun relasi dengan orang tua siswa, bagi seorang guru tanpa kecuali, merupakan permasalahan pelik yang mesti dicarikan solusinya
5. Rajin Mengikuti Kegiatan In-Service Training
Semua guru, baik dari lulusan LPTK maupun Non-LPTK, harus memiliki sikap mau belajar. Konsekuensinya, guru harus mau dan mampu menggali banyak informasi di luar jam kerjanya untuk meningkatkan interpersonal skill, communication skill, teaching skill, dan keterampilan lainnya yang relevan dengan kinerja profesionalisme sebagai guru. Mengagendakan diri secara rutin dalam mengikuti kegiatan pengembangan diri melalui In-Service Training merupakan salah satu alternatif solusi untuk dapat mengikuti perkembangan terkini di dunia pendidikan.
6. Melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Fokus PTK adalah untuk menyelesaikan berbagai masalah yang kita hadapi dalam mewujudkan situasi pembelajaran efektif. Pada dasarnya, masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan.
PTK sendiri dilakukan untuk mengubah perilaku sendiri dan perilaku siswa, mengubah kerangka kerja proses pembelajaran, yang pada akhirnya berdampak pada perubahan pada perilaku diri sendiri dan siswa dalam konteks pembelajaran.
7. Menginspirasi Siswa dengan METAFORA
Metafora adalah memaparkan cerita tentang hakikat kesuksesan, perumpamaan-perumpamaan mengenai suatu bentuk kehidupan yang notabene akan siswa hadapi kelak, simulasi, atau pun kisah-kisah berbagai orang sukses dalam hidupnya.
Metafora yang disajikan dalam pembelajaran, baik di awal, tengah, maupun akhir pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
(dikutip dari http://sahabatguru.wordpress.com/2008/12/11/7-kebiasaan-sukses-guru-masa-depan/)
Dari ketujuh kebiasaan sukses di atas apabila dilakukan oleh guru dengan sebaik-baiknya, maka guru akan lebih termotivasi untuk guru masa depan yang sukses menciptakan generasi-generasi penerus bangsa (amin).
Menurut saya guru masa depan harus mampu mengaplikasikan pembelajaran dengan teknologi. Karena seiring berjalannya waktu teknolgi di Indonesia semakin canggih dan guru harus dapat menggunakannya agar tidak ketinggalan zaman. Selain itu, guru harus profesional dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak berhenti belajar walaupun telah menjadi seseorang yang mengajarkan ilmu kepada siswa agar ilmu pengetahuan guru luas tidak mencakup itu-itu saja.
Pada masa yang akan datang guru harus lebih kreatif dalam cara mengajar di dalam kelas, agar para siswa tidak jenuh dan mampu menangkap. Guru harus memberi motivasi krpada siswa agar rajin belajar dan mampu mengharumkan nama sekolah dari bakat-bakat yang dimiliki siswa. Bakat siswa tersebut harus terus digali dan digali agar menciptakan siswa berprestasi yang mengharumkan nama sekolah dan bangsa.
begitu banyak jawaban untuk menjawab tantanangan guru di abad 21zamannya kesejagatan. Komentar sebelumnya juga telah menjelaskan tentang kompentesi dan profesionalitas guru yang merupakan harga mati yang harus dimiliki seorang guru. Namun, ada dasar yang sangat penting sebelum menlangkah menuju kompetensi dan profesionalitas tersebut yaitu KUJUJURAN,KERENDAHATIAN, dan TERUS BELAJAR.
BalasHapusKEJUJURAN, hal ini berarti seorang guru atau calon guru hendaklah memiliki kejujuran. Dimulai dari jujur terhadap diri sendiri, terhadap kemampuan pribadi dan lainnya.Kejujuran merupakan awal atau modal dari sebuah kekuatan karakter dan prinsip hidup yang kelak dapat membuka kesempatan, kebaikan dan motivasi menuju profesionalitas yang kompeten.Jangan ada lagi guru bahasa Indonesia yang hanya mengajar atau mengerti materi untuk diajarkan semata tapi jujurlah bahwa kita harus menguasainya sebagai agen perubah,pendidik, pengajar dan penjaga bahasa itu sendiri. Terkadang guru hanya memeliki kompetensi permukaan, melaksanakan kewajiban saja.
KERENDAHANHATI dan MOTIVASI merupakan bahan bakar kita sebagai guru maupun calon guru untuk terus belajar, tidak pernah merasa cukup dengan ilmu dan kemajuan zaman sehingga guru terutama guru bahasa indonesia dapat menemukan metode strategi mengajarkan bahasa Indonesia sesuai dengan keadaan yang terkini.
Bila sekarang tengah digalakkan pendidikan karakter, tak hanya siswa yang harus dibentuk atau dikembangkan karakternya,tetapi guru atau pendidik terlebih dahulu memiliki karakter yang kuat....
Maka, JUJURLAH untuk menjawab sejauh mana kesiapan kita sebagai guru atau calon menguasai 4 kompetensi guru yaitu kompedentisi pedagogik,sosial, profesional,dan kepribadian?
Lalu, JUJURLAH menjawab sebagai guru dan calon guru bahasa Indonesia sudahkah kita memiliki keterampilan berbahasa tersebut, dan wawasan iterdisipliner ilmu kebahasaan tersebut??
Dengan KERENDAH-HATIANdan MOTIVASI yang kuat jawababan yang jujur dari pertanyaan di atas kita tingkatkan selalu..
NOVI MARDIANA
BalasHapusPeran guru dalam dunia pendidikan sangatlah penting, seperti hal nya dalam tulisan yang di kutip dalam http://www.sekolahdasar.net/2011/02/guru-harus-mampu-memberikan-penilaian.html. Seorang guru dituntut untuk menguasai kemampuan memberikan penilaian kepada peserta didiknya. Kemampuan ini adalah kemampuan terpenting dalam evaluasi pembelajaran. Dari penilaian itulah seorang guru dapat mengetahui kemampuan yang telah dikuasai oleh para peserta didiknya.
Seorang guru harus pula mengetahui kompetensi dasar (KD) apa saja yang telah dikuasai oleh peserta didiknya, dan segera mengambil tindakan perbaikan ketika terjadi nilai peserta didiknya lemah atau kurang sesuai dengan harapan. Dari penilaian yang dilakukan oleh guru itulah, guru melakukan perenungan diri atau refleksi dari apa yang telah dilakukan.
Di sinilah peran guru yang memiliki kesadaran sense of achiement. Ketika terlihat ada siswa yang mengalami masalah dalam pembelajarannya, maka guru perlu melakukan Achievement Motivation Training (AMT) untuk memberikan motivasi dan semangat kepada siswa bahwa mereka sebenarnya bisa. Hanya mungkin faktor kemalasan yang membuat siswa yang bersangkutan mendapatkan nilai rendah. Ingatlah! Tak ada siswa yang bodoh, yang ada adalah siswa yang malas.
Ai Mia Sari
BalasHapusMenurut saya guru adalah sosok yang memberi, membimbing juga mengingatkan kita akan suatu pendidikan.Guru bagaikan cahaya di malam gelap dan tongkat penuntun kala mata buta akan sebuah ilmu pendidikan.Guru sangatlah berperan penting dalam proses belajar mengajar dan menjadikan siswa atau siswi menjadi aktif dan keratif.
Saya mengutip dari http://untungsutikno.blogspot.com/
Guru sejati adalah tempatku belajar dari apa yang aku baca, aku lihat, aku dengar dan aku rasakan, dan berbagi dengan sesama insan yang belajar.guru sejati bukanlah aku atau diriku. Guru sejati adalah semangatku dalam mengapai ilmu dan ridho-nya.guru sejati adalah proses belajar dan mencari jati diri.
Melihat dari keadaan sekarang ini, bangsa indonesia harus menjadi bangsa yang mampu mengikuti perkembangan dunia pendidikan, dengan meningkatkan mutu para pendidik dan calon pendidik. Untuk itu para pendidik dan calon pendidik harus di beri pendidikan lebih dan pengetahuan yang luas sesuai dengan perkembangan zaman, apalagi sekarang kemajuan dalam dunia teknologi sangat pesat, dan semua kebutuhan manusia dilakukan secara cepat. Di dalam dunia pendidikan kebutuhan akan teknologi sangat berpengaruh karena pesrta didik diwajibkan lebih kreatif dan mampu menggunakan teknologi maka para pendidik dan calon peserta didik diwajibkan mampu menguasai tekhnologi. Seorang pendidik juga harus memiliki karakter yang baik karena guru adalah seorang yang diikuti dan contoh yang baik bagi peserta didik khususnya, masyarakat umumnya. Oleh karena itu di era globalisasi sekarang ini sangat dibutuhkan guru yang mampu bersikap propesional dan mampu menguasai teknologi. dan guru yang baik itu adalah guru yang bisa memberi arahan kepada anak didiknya, yang tidak menekan secara langsung kepada anak didiknya untuk bisa atau mengucilkan anak didiknya yang tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru tersebut. Guru yang baik juga adalah guru yang bisa memanfaatkan segala fasilitas sekolah untuk pembelajaran. Guru yang baik juga harus mempunyai tujuan, konsisten, tegas atau tidak berleha-leha dalam pembelajarannya,dan guru juga harus mengerti atau bisa menilai karakter masing-masing indiviu murid-muridnya.
BalasHapusQoriah Inayah
BalasHapusguru adalah orang yang mempasilitasi alih ilmu pengetahuan dari sumber belajar kepada peserta didik. karena itu peran guru sangatlah penting dalam mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan. dengan adanya perkembangan teknologi yang begitu pesat pada saat ini hal ini jelas merupakan tantangan tersendiri bagi seorang guru.maka tuntutan profesionalisme guru semakin tinggi. pada abad 21 ini guru selain harus profesional secara akademik,pedagogik,sosial dan budaya.guru harus mampu berpikir kritis tanggap terhadap setiap perubahan.guru harus mampu menjadi pemimpin dan agen perubahan yang mampu mempersiapkan anak didik untuk menghadapi tantangan global pada saat ini.selain orang tua peran guru dalam mengarahkan masa depan sangat berpengaruh besar.dan yang paling penting guru pada abad 21 ini guru yang harus tau dan cermat teknologi informasi dengan menguasai komputer dan mengenal penggunaan internet.guru dapat memanfaatkannya untuk membuat media pembelajaran yang lebih menarik sehingga siswa tidak bosan untuk menerima materi pemebelajaran dari seorang guru selain itu juga guru pada abad 21 harus paham b.inggris karena semua media teknologi menggunakn b.inggris terimakasih.
peranan seorang guru ialah sebagai pendidik dan bertnggung jawab dalam memberikan ilmu kepada muridnya. guru bahasa indonesia bertanggung jawab memberikan pengajaran berbahasa indonesia kepada muridnya. abad ke-21 mungkin sudah banyak anak-anak indonesia yang tidak mau berbahasa indonesia seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang sangat pesat ini memberikan pengaruh besar pada pola pikir anak.
BalasHapusuntuk itu, kita sebagai calon guru bahasa indonesia haruslah memepersiapkan diri dalam meghadapi anak-anak masa depan yang mungkin akan lebih mengenal teknologi dan bahasa-bahasa asing. dan tidak menutup kemungkinan anak-anak akan lebih banyak menggunakan bahasa asing dan bahasa-bahasa yang menyalahi aturan tata bahasa indonesia. akan tetapi tidak banyak juga anak-anak yang tertinggal dalam kemajuan teknologi dan bahasa, daerah-daerah terpencil di indonesia sangat membutuhkan sekali tenaga-tenaga pengajar untuk membuka pola pikir dan memberikan ilmu lebih kepada mereka. Dan tugas kita sebagai guru bahasa indonesia di masa depan ialah memberi pengarahan dan pemahaman tentang bahasa indonesia yang menjadi bahasa nasional kita.
Guru adalah seorang pengajar yang berperan mencerdaskan bangsa yang akan mengubah nasib bangsa ini menjadi lebih baik terutama dalam bidang pendidikan. Sebagai calon guru di masa depan, kita harus memiliki strategi atau sifat-sifat khas pada setiap teknik penyajian ketika mengajar, agar mampu mengetahui, memahami,dan terampil menggunakan teknik tersebut sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
BalasHapusAdatiga kemampuan dasar yang harus di miliki seorang guru, yakni a) didaktik, yakni kemampuan untuk menyampaikan sesuatu secara oral atau ceramah, yang dibantu dengan buku teks, demontrasi, tes, dan alat bantu tradisional lain; b) coaching, di mana guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih dan mempraktikan keterampilannya, mengamati sejauh mana siswa mampu mempraktekkan keterampilan tersebut, serta segera memberikan umpan balik atas apa yang dilakukan siswa; dan, c) socratic atau mauitic question, di mana guru menggunakan pertanyaan pengarah untuk membantu siswa mengembangkan pandangan dan internalisasi terhadap materi yang dipelajari (tersedia di: http://pakguruonline.pendidikan.net/problematika_sptr_guru_23.html). Ketiga kemapuan tersebut sangat penting karena itu merupakan syarat paling dasar yang harus dimiliki guru. secerdas apapun ia, secanggih apapun metode yang dipakainya, tetap saja apabila tidak menguasai kemampuan itu, maka ia tidak akan bisa menjadi seorang guru profesional.
sebagai calon guru di masa depan, kita harus menguasai dulu hal yang paling utama dan yang paling mendasar menjadi seorang guru dan sebisa mungkin mempelajari IT yang semakin kesini semakin canggih, jangan sampai ketinggalan oleh peserta didiknya.Karena kemungkinan besar di masa yang akan datang, teknologi akan semakin canggih, supaya kita tidak ketinggalan semakin jauh.
Menurut pendapat saya pribadi pada abad 21 seperti sekarang ini, anak muda sudah jarang yang mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan ). Dengan pesatnya perkembangan bahasa gaul ( prokem ), mereka lebih cepat dan mudah menguasai bahasa seperti itu dibandingkan dengan bahasa Indonesia yang seharusnya. Sebagai seorang pendidik, guru lebih baik mengetahui terlebih dahulu dan sering menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena itu akan membantu menemukan metode yang baik bagi penerapan bahasa Indonesia yang baik pada anak.
BalasHapusSekarang pada abad 21 kita sudah sering menemukan realita tentang guru-guru di Indonesia yang “ bobrok moral “. Pada pidato pembukaan kongres PGRI XIII, Basuni sebagai Ketua Umum PGRI menyatakan bahwa Kode Etik Guru Indonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku. ( PGRI, 1973 ). Dengan terjadinya penyimpangan seperti pemukulan pada murid, korupsi di tingkat lembaga sekolah, dll. sudah mencerminkan betapa bobroknya guru-guru di Indonesia. Bagaiman akan merubah karakter atau profil bangsa, bila pendidiknya pun sudah tidak bertingkah laku baik dan tidak bermoral. Apakah guru tersebut akan merubah profil dan karakter bangsa Indonesia yang kita cintai ini ?
Saya bukan bermaksud menjelekan suatu profesi yang mulia ini, tapi saya hanya berpendapat dari apa yang saya lihat di kehidupan nyata. Sebagai calon guru yang akan merubah karakter dan profil bangsa kita harus sadar bahwa jabatan sebagai seorang guru adalah jabatan yang mempunyai nilai social tinggi, profesi yang akan membawa dan mempengaruhi kehidupan kepada arah yang lebih baik dari sebelumnya. Jabatan guru bukan di jadikan lahan untuk mendapatkan kekayaan. Tetapi jabatan guru telah terkenal secara universal sebagai jabatan yang anggotanya termotivasi oleh keinginan untuk membantu orang lain dalam usaha mencerdaskan anak bangsa sebagai agen perubahan bangsa.
Jadi, kepada setiap calon guru saya mengajak marilah kita memahami jabatan sebagai seorang guru. Guru yang akan mengubah profil dan karakter bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Guru yang mampu membawa anak didiknya menjadi seorang agen perubahan yang baik bagi masa depan bangsa Indonesia yang kita cintai ini.
Sufron Arizal ( PBS. Indonesia )
BUNGA PUTRI SOFIYANTY
BalasHapusGuru merupakan salah satu sumber daya manusia yang berperan sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan .
Melihat dari perubahan zaman, anak-anak indonesia pada saat ini sudah mengenal dengan yang namanya teknologi, maka dari itu kita sebagai guru / calon guru hendaknya harus bersiap-siap untuk menghadapi anak-anak masa depan yang sudah mengenal teknologi dan mungkin bukan suatu hal yang asing lagi , jadi sebaiknya guru pada abad ke-21 harus mengetahui juga yang namanya teknologi dan jangan sampai ketinggalan, karena sebagai pengalaman saya sendiri, guru yang mengajar menggunakan salah satu media teknologi ( komputer / laptop ) lebih menyenangkan dari pada pengajaran biasa yang tanpa media, yang kadang sering kali membuat belajar menjadi jenuh atau ngantuk .
Dalam hal kebahasaan, khususnya untuk guru atau calon guru bahasa indonesia, kita semakin akan lebih berat menghadapi anak-anak masa depan, karena dalam perkembangan zaman yang semakin maju, penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar sudah jarang digunakan bahkan mungkin hilang dikarenakan adanya bahasa-bahasa asing yang dipikir mungkin lebih gaul, padahal dengan pola pikir anak yang seperti itu akan membuat bahasa indonesia yang baik dan benar hilang. Oleh karena itu kita sebagai guru / calon guru, untuk masa sekarang dan masa yang akan datang haruslah mampu membawa anak untuk tetap menggunakan atau melestarikan atau mengajarkan bahasa indonesia yang baik dan benar supaya bahasa kita bahasa indonesia tidak hilang .
Arif Nopian Nugraha
BalasHapusGuru memiliki tugas membawa umat manusia dari kehidupan yang penuh dengan kesesatan dan kebodohan kepada hidup yang dilimpahi petunjuk Allah SWT, tentu bukanlah hal yang mudah. Mendidik manusia untuk mengerti mana yang hak dan mana yang bathil, membina dari kebodohan kepada pemahaman akan kebenaran, dari noda kepada kesucian, semua itu bukanlah sesuatu yang dapat tuntas sekali tepukan saja. Itu merupakan tugas yang berat dan besar, dan hanya dapat dilaksanakan oleh pribadi yang memiliki jiwa besar dan kuat pula.
Mari kita junjung ETIKA, MORAL, dan KEJUJURAN demi anak cucu kita untuk ke arah hidup yang lebih baik !!!
Guru memilki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan, Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan profesionalnya,Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran peserta didik. Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling baik informasi terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang tumbuh, berkembang, berinteraksi dengan manusia lain. Di masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah peserta didiknya.
BalasHapusHani D.A
Shofira Nur Yasin
BalasHapusMenurut pendapat saya berkaitan dengan tulisan di atas, peranan guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan. Guru harus senantiasa memberikan keteladan,pengalaman serta ilmu pengetahuanya untuk meningkatkan sumber daya manusia khususnya bagi peserta didiknya. Seorang guru harus bisa menunjukan sikap kewibawaan di hadapan peserta didiknya, karena dengan sikap kewibawaan guru menegakkan di siplin demi ketertiban proses belajar mengajar. Maka kita sebagai guru atau calon guru yang akan berperan aktif dalam pendidikan tentunya harus bisa memposisikan dirinya sebagai panutan yang akan membangun ke arah yang lebih positif bagi perkembangan peserta didiknya. Tks
citra purnama sari
BalasHapusGuru merupakan sosok pencetak peradaban. Dibalik peranannya yang vital, tugas guru itu tidak sebatas mengajar tetapi juga mendidik.Mungkin sebagian orang mengira mengajar itu mudah, berikan modul, tugas, lalu ujian selesai sudah. Tapi itu belum cukup, sebab guru punya satu tugas lagi yakni mendidik.
Dengan mendidik, guru akan memastikan murid-muridnya siap untuk menghadapi perubahan yang terjadi. Seperti dalam kasus kemajuan Negara lain seperti Singapura dan juga Firlandia yang unggul dalam lomba debat, hal itu tidak lain karena campurtangan guru, hasil didikan guru, dan juga semangat serta motifasi yang yang diberikan guru kepada anak didiknya. Jadi kemungkinan kesuksesan yang diraih dan kemajuan yang didapatkan oleh Negara tersebut tidak akan terwujud tanpa didikan dari guru.
Karena itu, bila dibandingkan dengan mengajar, mendidik murid jauh lebih sulit. Nah, disinilah letak peranan kreatifitas guru untuk menuntaskan tugasnya. Komitmen dan sikap rendah diri, itu kuncinya untuk menghadapi kemajuan era globalisasi.
Dan menjawab pertanyaaan yang polemic mengenai bagaimana dunia pendidikan di Indonesia saat ini, menurut saya sudah banyak kemajuan buktinya adalah banyak sudah usaha–usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam memajukan pendidikan , salah satu usaha pemerintah yakni menaikan nilai kelulusan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menggratiskan SPP sekolah mulai dari SD hingga SMP. Walaupun demikian masih banyak juga yang mengatakan belum optimalnya dan belum sepenuhnya bisa dinikmati oleh masyarakat, sebenarnya kesempatan untuk maju memang selalu ada dan tersedia, tinggal kembali kepada individu masing – masing mau memanfaatkanya atau tidak, karena potensi itu pasti ada.
Dan kemajun di dunia pendidikan Indonesia tidak menutup kemungkinan karena pada era ini kita dapat melihat cukup banyak prestasi anak bangsa yang ditorehkan seperti olimpiade matematika dan sience. Dengan semangat guru dan kesungguhan mendidik dunia pendidikan di Indonesia pasti bisa lebih baik lagi.
Nike wijayanti
BalasHapusMenurut Robert B Tucker (2001) mengidentifikasi adanya sepuluh tantangan di abad 21 yaitu: (1) kecepatan (speed), (2) kenyamanan (convinience), (3) gelombang generasi (age wave), (4) pilihan (choice), (5) ragam gaya hidup (life style), (6) kompetisi harga (discounting), (7) pertambahan nilai (value added), (8) pelayananan pelanggan (costumer service), (9) teknologi sebagai andalan (techno age), (10) jaminan mutu (quality control. Menurut Robert B Tucker kesepuluh tantangan itu menuntut inovasi dikembangkannya paradigma baru dalam pendidikan.Pada tatanan nasional, dunia pendidikan ditantang dengan berbagai upaya pembaharuan dan pembangunan nasional yang lebih berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia. Lahirnya Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan berbagai produk ketentuan hukum lainnya merupakan satu tantangan yang harus dihadapi oleh LPTK yang mempunyai tanggung jawab dalam menghasilkan guru yang berkualitas. Pada tatanan lokal dengan penerapan otonomi daerah, setiap daerah mempunyai peluang untuk menata pengembangan tenaga guru yang lebih berkualitas dan sesuai dengantuntutan kebutuhan daerah.Berkaitan dengan masalah dan kendala guru sebagaimana dikemukakan di atas, cukup banyak kritikan tajam yang ditujukan kepada LPTK khususnya yang berkenaan dengan ketidak mampuan LPTK menghasilkan guru yang berkualitas. Menurut Linda Darling Hammond dan Joan Baratz Snouwden (2007) dalam tulisannya yang berjudul: ”Good Teacher in Every Classroom: Preparing the High Qualified Teachers Our Children Deserve”., ada beberapa alasan mengapa hal itu terjadi, yaitu pertama; pemerintah dan masyarakat belum menunjukkan keseriusannya dalam menangani hak-hak anak terutama dari kelompok miskin, kedua, penyempitan makna konvensional yang menyatakan bahwa pengajaran semata-mata sebagai proses penyampaian materi sebagaimana digariskan dalam kurikulum; ketiga, banyak pihak yang tidak memahami hakekat mengajar yang sebenarnya, keempat, hampir semua meyakini bahwa yang penting adalah pengajaran dan bukan pembelajaran dari peserta didik, kelima masih longgarnya tuntutan persyaratan untuk menjadi guru yang berkualitas, keenam para peneliti dan pendidik guru baru sampai pada kesepakatan mengenai pengetahuan dasar yang diperlukan oleh guru untuk memasuki kelas. Pendidikan guru di masa lalu dan hingga sekarang sering dikritik terlalu sempit yang dibatasi dengan mempersiapkan pengetahuan yang akan diajarkan di kelas. Sementara kurang memperhatikan hal-hal yang terkait dengan pemahaman mengenai peserta didik, pengembangan profesi, pembentukan kepribadian, dan landasan pedagogis. Sebagai akibatnya ialah guru hanya mampu tampil sebagai penyampai pengetahuan dan tidak tampil sebagai guru profesional sebagaimana dituntut oleh Undang-undang Guru dan Dosen.
Nah oleh sebab itu, kita sebagai calon guru di masa yang akan datang, mari kita persiapkan dari sekarang.... Semangat kawan-kawan !
BalasHapushahaha, siap :p
HapusAssalamualaikum Wr.Wb
BalasHapusMenjadi guru yang baik adalah dambaan setiap guru. Apalagi, menjadi guru yang hebat menjadi impian para guru. Menurut pendapat saya guru yang baik adalah guru yang bisa memberi contoh teladan kepada muridnya dan bisa menyampaikan materi pelajaran dengan maksimal. Sedangkan guru yang hebat adalah seorang guru yang selain bisa memberi contoh teladan dan mengajar dengan maksimal, guru juga mampu mengelola murid-muridnya.
Maksud dari mengelola murid adalah :
1. Seorang guru mampu memberikan motivasi belajar terhadap murid agar senantiasa semangat dalam belajar untuk semua mata pelajaran dalam setiap kesemapatan.
2. Seorang guru mampu mendidik murid menjadi pribadi yang berkarakter baik, disiplin, dan bergaul dalam hal yang positif.
Mengapa saya berpendapat seperti itu, karena mengelola murid itu sangat susah sekali. Berbeda dengan hanya memberi contoh teladan dan memberi materi semata. Dalam mengelola murid, diperlukan pemikiran yang lebih ekstra dengan metode dan teknik pengelolaan yang baik. Sebagai contoh :
Dalam satu kelas terdapat bermacam-macam sifat, kelakuan, dan latar belakang yang berbeda. Ada yang pendiam, pemalu, aktif, nakal, sering bolos sekolah, bandel, dan lain sebagainya. Nah, dari sifat-sifat murid tersebut mampukah seorang guru merubah sifat-sifat yang negatif menjadi positif.
ini adalah PR bagi para guru untuk mencari solusi pemecahan masalah tersebut di atas, agar dapat mewujudkan para murid yang berkarakter dan berakhlaq baik dengan memiliki segudang prestasi.
Wasalammualaikum Wr.Wb