Jumat, 04 Mei 2012

GURU YANG BAIK DAN GURU YANG HEBAT: Apakah bedanya?


Pertanyaan yang tertuang dalam judul di atas antara lain  dapat dijawab dengan memanfaatkan pandangan Mendikbud RI, Muh. Nuh yang disitir oleh Boy Yendra Tamin ( dalam http:// boyyendratamin.blogspot.com/2011/11/pendidik-profesional- antara-harapan-dan.html ). Menurut Nuh, “Guru yang baik akan menjelaskan sesuatu kepada muridnya sehingga paham, tetapi guru yang hebat adalah guru yang mampu menginspirasi dan memotivasi muridnya, sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik dengan kemampuannya sendiri“.
---
TUGAS INDIVIDUAL ( untuk peserta perkuliahan Pembelajaran Menulis )

Pahamilah pernyataan Mendikbud itu, kemudian bacalah kelanjutan uraiannya dalam situs yang ditunjuk. Walau wacana itu sudah agak lama, sangat mungkin Anda belum sempat membacanya sampai tuntas, bukan? Usai membacanya,  jawablah soal berikut berdasarkan pemahaman Anda terhadap isi wacana tersebut.

Selamat membaca, setelah itu berbagilah.

SOAL
1. Identifikasilah:
    a) ciri-ciri guru yang baik;
    b) ciri-ciri guru yang hebat.


2. Jika diwajibkan memilih, apakah Anda akan berupaya untuk menjadi 

    "guru yang baik" ataukah ingin menjadi "guru yang hebat"? Mengapa 
    demikian? Tulislah minimal tiga alasan yang mendasari pilihan Anda itu.

3. Bagaimanakah profil ideal guru Bahasa Indonesia di era globalisasi ini?
    Jelaskanlah menurut sudut pandang Anda masing-masing.

4. Adakah manfaat yang Anda peroleh setelah membaca wacana itu?
    Jika ada, tulislah semua manfaat yang dapat Anda petik darinya.

Jawaban ditulis dalam blog Anda masing-masing, paling lambat dua hari.
sebelum tatap muka selanjutnya.


10 komentar:

  1. setuju bu.... sekecil apa pun yang kita lakukan kalau niatnya baik dan sungguh-sungguh pasti akan terlihat sinarnya...
    mengenai Guru yang baik dan Guru yang hebat menurut saya sebelum kita bisa mengimplementasikan kepada anak didik kita, kita harus lebih dahulu mempunyai kualitas diri, kemampuan, keinginan, untuk bisa menjadikan kita hebat dan kita baik, karena kualitas guru sangat ditentukan oleh kemampuan yang dimiliki guru tersebut sehingga anak didikpun bisa menilai sejauh mana gurunya berperan untuk siswanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus Saidah, sekecil apa pun yang kita lakukan, kalau diawali dengan niat yang baik dan ikhlas, --pelan tapi pasti-- tentu sinarnya akan kelihatan.

      Mahasiswaku,
      Mari kita mulai dari sekarang. Insya-Allah suatu saat kelak cahayamu akan bersinar. Manfatkanlah waktumu untuk terus menulis dan berbagi, melalui ruang komentar ini dan melalui blok masing-masing.

      Hapus
    2. Saya setuju dengan pemaparan saudara K@idah K@milah B,Ind, sebelum menjadi guru yang baik dan hebat, tentunya kita harus memiliki kemampuan dan kualitas diri. Setelah kualitas dan kemampuan diri terkonsep, maka implementasinya akan keluar dengan sendirinya. Tanpa kemampuan, seorang guru tidak dapat melakukan tugasnya. Namun begitu, sebagai seorang guru haruslah terus berusah mengembangkan kemampuan, kreativitas dan inovasi agar mampu mencetak siswa yang berkarakter. Semua itu tak lepas dari niat dan keinginan serta kesungguhan yang kuat seorang guru

      Hapus
  2. Nah ... ini dia tamu kita dari Prodi Matematika. Terima kasih Tati atas atensi dan dukungan Anda terhadap pandangan Saidah Kamilah ( bukan Kaidah lho, heheee ).

    Mahasiwaku,
    Pahami dan tindaklanjutilah apa yang dikatakan Tati Suryati Thaahaa yang antara lain berbunyi, "Tanpa kemampuan, seorang guru tidak dapat melakukan tugasnya". Oleh karenanya guru harus "terus berusaha mengembangkan kemampuan, kreativitas dan inovasi agar mampu mencetak siswa yang bekarakter".

    Wah ... hebat sekali Tati. Mari kita sama-sama berupaya membina diri. Insya-Allah Tuhan akan selalu bersama orang-orang yang bertekad untuk mengubah nasibnya.
    Hapus

    BalasHapus
  3. assalamu'alaikum....
    saya ingin menjadi guru yang seperti itu..:)baik dan hebat dua duanya bagus !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus Niki. Upayakanlah, mulai dari sekarang.

      Hapus
  4. Yessy Hermawati7 Mei 2012 pukul 05.34

    Salam Pendidikan...
    Berhubung tema kali ini adalah guru yang baik dan guru yang hebat, saya ingin melengkapi apa yang telah disampaikan oleh teman-teman sebelumnya. Terinspirasi dari buku yang pernah saya baca yaitu "Super Teacher" karya Abdullah Munir, maka guru yang hebat adalah guru yang memiliki kharisma diri yang menarik dan peforma kerja yang bagus serta sering menularkan ide-ide cerda,inovati dan kreatif.Dari buku yang sama saya juga meyakini bahwa guru yang meyakini segala kepositifan adalah fitrah manusia. Dia akan meyakini pula bahwa keteraturan, kedisiplinan, ketertiban, dan semua sikap serta prilaku positif adalah fitrah para siswanya. Maka guru yang hebat akan selalu menjaga fitrah siswanya tersebut.
    Ada satu pepatah yang menyatakan"di mana ada kemauan, maka di sana ada jalan" jika ada niat, tekad, visi dan idealisme untuk menjadi guru yang baik dan hebat maka rintangan apapun yang ada akan selalu ada jalan menuju kesana...
    Selamat berjuang teman-teman...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Dengan membaca komentar Yessy, diskusi kita terasa semakin ilmiah. Yessy tidak hanya mengungkap apa yang terlintas di otaknya, tetapi mulai mengedepankan pandangan seorang pakar. Inilah salah satu ciri yang harus dimiliki oleh sebuah tulisan ilmiah.

      Buku yang dipilih Yessy pun sangat relevan dengan topik kita. Dari komentar yang ditulisnya Anda dapat mengetahui beberapa ciri guru yang hebat, bukan? Jika sependapat dengan pandangan Abdullah Munir yang disitir Yessy itu, tentulah dari sekarang Anda pun dapat membangun diri menjadi guru yang hebat.

      Ayo mahasiswaku,
      Mana pandangan yang lainnya? Mari berbagi, saling asah, saling asuh dan saling asih. Insya-Allah kita bisa bangkit bersama dan "berubah".

      Bersemangat!

      Hapus
  5. assalamua'alikum .

    Bu, ini merupakan 2 hal yang patut dimiliki oleh seorang guru. tentunya tidak terlepas dari tujuan pendidikan itu sendiri, untuk memanusiakan manusia. kurang lebih seperti berdasarkan apa yang ada dalam filsafat pendidikan.
    kalau memilih mana yang lebih baik tentunya Guru yang Hebat.
    sedikit membandingkan bu dengan mekanisme pengajaran yang ada di pesantren, seorang santri tidak hanya mengagumi kepada Ustad/gurunya, mereka juga menghormatinya. kenapa demikian, karena orientasi yang ada bersifat ukhrowi. berbeda dengan lembaga formal, kebanyakan di universitas lebih pragmatis dan orientasinya hanya nilai. kalau ada sosok guru yang hebat, maka tentunya akan pergeseran paradigma.. ditambah lagi, menurut asumsi saya, seorang guru yang hebat lebih peka terhadap apa yang diinginkan oleh muridnya, berdasarkan karakter yang oleh ibu singgung diatas.
    semoga bisa dijadikan cerminan bagi kita untuk menjadi seorang guru yang seperti apa..
    terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, Keuis sudah mengunjungi blog Ibu.

      Setelah melihat isi blog Anda , Ibu memperkirakan Anda ini tamu kami. Senang sekali Anda sudah berbagi info tentang pembelajaran di pesantren. Perlu kiranya Ibu tambahkan, bahwa pembelajaran di universitas terutama di Uninus, sesungguhnya juga berorientasi pada hal-hal yang bersifat "ukhrowi".

      Salam.

      Hapus